Dewasa ini, minimnya
lapangan pekerjaan mengakibatkan banyak pengangguran. Pengangguran tak mengenal
ijazah. Tak hanya orang-orang yang tidak sekolah tetapi juga orang-orang yang
sudah menamatkan sekolahnya, bahkan bergelar master juga tak luput dari gelar
‘pengangguran’. Fenomena tersebut akhirnya mendorong beberapa orang untuk
berwirausaha.
Pengembangan
usaha merupakan bagian kekuatan
pendorong pembangunan ekonomi. Selain berperan untuk mempercepat pemerataan pertumbuhan
ekonomi dalam peningkatan pendapatan masyarakat, kegiatan
usaha juga mampu menyediakan lapangan kerja dan lapangan usaha. Di kota-kota besar seperti Medan, Jakarta, dan lain
sebagainya sudah banyak usaha-usaha menengah yang dilakukan contohnya usaha
pembuatan tempe, donat, sarung tangan dan masih banyak lagi. Melihat majunya
perkotaan, wilayah pedesaan juga memiliki potensi yang besar dalam
mengembangkan usaha-usaha menengah dan kecil. Selain mengurangi pengangguran,
desa juga dapat membangkitkan kreativitas orang-orang yang ada di desa
tersebut.
Melihat
betapa penting kewirausahaan dan
peranannya dalam perekonomian masyarakat, potensi wirausaha Indonesia
sangat besar terutama jika melihat data jumlah usaha kecil dan menengah yang ada. Sampai dengan
tahun 2006, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), di Indonesia
terdapat 48,9 juta usaha kecil dan menengah (UKM), menyerap sekitar 80
persen tenaga kerja, serta menyumbang 62 persen dari PDB (di luar
migas). Data tersebut sekilas memberikan gambaran betapa besarnya
aktivitas kewirausahaan di Indonesia dan dampaknya bagi kemajuan ekonomi
bangsa. Oleh sebab itu, usaha kecil dalam kehidupan masyarakat khususnya pedesaan,
tidak dapat dipandang sebelah mata.
Menilik
analisa di atas, saya mencoba mengawali satu bisnis yang bermanfaat dan cocok
dilakukan dalam lingkungan pedesaan. Bisnis ini berupa bisnis gantungan kunci. Sebuah peluang usaha dan bisnis rumahan modal
kecil hanya berkisar mulai dari
45 ribu hingga200 ribu, dengan potensi
keuntungan hingga 35%-60%. Sangat mudah dijalankan khususnya bagi ibu-ibu rumah
tangga di desa yang berada di rumah sambil mengurus anak-anak, sehingga jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan
berkurang. Teknik pemasarannya juga cukup mudah. Di samping dijual di berbagai
sekolah tingkat
SD sampai SMA, gantungan kunci juga
dapat menjadi usaha pesanan ucapan terima kasih dalam sebuah acara pernikahan
dan khitanan.
GANTUNGAN KUNCI
Program Kreativitas Mahasiswa dalam
kelas kewirausahaan ini, saya menjalankan program bisnis Gantungan Kunci.
Usaha ini, saya rasakan mudah dalam proses pembuatannya dan
tidak terlalu mahal pula modal yang diperlukan untuk membuat gantungan kunci tersebut.
Saya menamakan Usaha Gantungan
Kunci ini dengan nama GHANCI, tersebut karena hasil dari desain gantungan kunci termasuk dalam
kategori indah dan rapi.Selain itu juga
nama GHANCI tersebut sangat mudah diucapkan sehingga, pengharapan sayaadalah dapat gampang
diingat oleh banyak orang.
Bentuk perusahaan dari usaha saya ini adalah masih dalam tahap perusahaan perseorangan saja. Saya belum memiliki
ijin resmi dari pemerintah karena memang
perusahaan ini masih baru mulai berjalan dan masih mencoba untuk masuk dalam
dunia bisnis.
Kedepannya, apabila perusahaan ini
dapat memperoleh keuntungan yang luar biasa dan memiliki pelanggan yang cukup
banyak, maka saya pun ingin
meningkatkan perusahaan ini menjadi lebih bergengsi. Ditingkatkan kredibilitas
perusahaan menjadi lebih diakui oleh Pemerintah, Supplier dan Konsumen.
VISI DAN MISI
Visi :
Menghasilkan produk
yang berkualitas, ramah lingkungan dan disenangi masyarakat serta mampu
memberikan pelayanan prima bagi konsumen.
Misi :
1. Menggunakan bahan baku yang baik dan bermutu tinggi
2. Menggunakan tenaga kerja yang handal
3. Menggunakan peralatan yang aman
4. Menghasilkan produk dengan bahan baku yang mudah
5. Menarik konsumen dengan produk-produk yang unik dengan
harga yang terjangkau
6. Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan /
konsumen
7. Memuaskan konsumen dengan menciptakan produk-produk
yang baru di kalangan masyarakat